Penulis:
Felix Y. Siauw
Visual:
Emeralda Noor Achni
Penerbit:
Mizania
Harga Buku:
di bawah Rp. 50.000,-
Tebal Buku: 180 halaman
"Pacaran tidak membuat kita dewasa,namun membuat kita ber-adegan dewasa" - @jayayea
Cinta. Rasanya tidak ada manusia yg
tidak pernah menyenggol kata ini. Semua orang mengasuhnya. Setiap
orang menginginkannya.
Love is such a sweet illusion.
~Oratorio God Only Knows, ELISA
Namun, sayang. Banyak sekali orang yg tidak tahan dengan
ilusi yg bernama cinta ini. Kalah. Sehingga mereka ingin cepat-cepat merengguk
cinta dan jatuh ke dalam jurang penuh ilusi yg seolah tampak seperti taman yg
indah. Jurang yg biasa disebut orang dengan istilah pacaran.
Adalah Felix Y. Siauw, penulis yg sudah sangat tenar
dengan gaya kicauan twitternya dan karya-karya motivasional dan sejarah yg
inspiratif. Beliau menulis buku berjudul Udah Putusin Aja! ini
untuk memuliakan cinta dengan jalan yg dimuliakan islam.
Buku ini dimulai dengan peringatan keras terhadap
pacaran. Sebuah kultur yg sekarang sudah mulai digandrungi oleh remaja-remaja
islam Indonesia.
Dengan sangat apik dan gaya tulisan selayaknya membaca
kicauan di twitter, Felix Siauw menuntun kita untuk tidak salah kaprah dengan
yg namanya cinta. Beliau mengajak kita mengingat lagi sakralnya pernikahan yg
tidak boleh tercemar dengan pacaran. Untuk mendidik cinta agar bersemi dalam
taat bukan direndahkan oleh maksiat. Agar pemilik cinta tehormat bukan
dirundung laknat.
Saya sebenarnya sangat tidak suka dengan twitter dan
kontennya. Sebuah media komunikasi publik super terbatas, yg isinya adalah
hutan singkatan dan pantun yg makna utuhnya tidak bisa kita dapatkan kalau kita
tidak menunggu teks berikutnya tiba. Tentu saja bukan saya tidak suka pantun
atau peribahasa. Yang saya tidak suka adalah pantun satu arah yg terbatas hanya
14o karakter.
Namun, meskipun buku Udah Putusin Aja! ini dipenuhi
dengan gaya kicauan twitter tersebut, saya tidak menemukan rasa tidak suka
terhadap teks singkat itu di buku ini. Teksnya saling berkait. Meskipun
singkat-singkat, konten yang diberikan tidak terasa kering dan kurang.
Mungkin karena sudah terkumpul dalam bentuk buku.
Bahasanya sangat renyah dan sarat ilmu tanpa terkesan
menggurui. Kicauan yg diberikan jelas dan terang. Argumennya masuk akal
dan masuk di hati. Terkadang lembut memberikan kita pemahaman, sering juga
menusuk tanpa ragu membeberkan kesalahan dan mengangkat kebenaran. Dan itu
semua tidak lupa diselingin humor yang saya juga ngakak dibuatnya. Keren banget
lah bahasanya.
Tidak percaya? Saya kasih contoh nih:
Jangan mau jadi barang ‘pecah berarti membeli’ | Lantas
dipecahkan oleh yang tidak mampu beli!
Laki-laki dinilai dari masa depannya | Perempuan dinilai
dari masa lalunya
Perbandingan harga – kualitas buku ini menurut saya
sangat tidak sebanding. Saya membeli buku ini seharga kurang dari Rp50.000,-
Kalau tidak salah Rp45.000,- di toko buku gelap nyawang belakang Salman. Namun,
dengan harga yg dapat dibilang tidak mahal tersebut, buku ini sangat tebal 180
halaman, kovernya sangat menarik, dan unik. Sekilas tampak worth it.
Setelah dilihat dalamnya? Ternyata memang worth it. Dengan
kualitas kertas seperti majalah, ilustrasi warna-warni di setiap halaman, dan
konten yg ringan namun berbobot, harga Rp45.000,- jelas tidak sebanding. Saya
tidak habis pikir, memangnya lunas modal ya?
Halaman memiliki penanda warna pink dan nila. Halaman
pink mengkhususkan pembahasan dari sisi wanita sedangkan halaman nila untuk
pembahasan dari sisi pria. Gaya asyik berkicau ditambahi komik unyu oleh
Emeralda Noor Achni yg sangat apik membuat buku ini masterpiece.
Udah Putusin Aja! menurut saya
cocok dibaca untuk semua kalangan. Tua muda, kaya miskin, desa kota, laki-laki
perempuan, semua orang layak membaca buku ini. Untuk yg ingin
menikah, buku ini memberi motivasi dan sedikit tips/langkah dalam menjalani
proses pranikah yg benar, terutama dalam menghadapi orang tua. Bagi yg sudah
menikah, buku ini mengingatkan akan arti pernikahan yg semestinya. Bagi yg
belum ada pikiran untuk menikah, buku ini mengajarkan cara mengelola cinta yg
baik dan menerangkan koridor-koridor agama. Bahkan dengan contoh baik-buruk dan
situasinya.
Sangat sulit untuk menemukan kelemahan dari buku laris
milik Felix Siauw ini. Akan tetapi, resensi tidak lengkap jika tidak berimbang
bukan? Tapi apa ya… Hmm… Jika harus menyebut minus, saya mungkin akan
mengungkit pemaparan di awal buku yg berisi peringatan keras terhadap hantu yg
disebut pacaran. Beberapa bab awal tersebut seluruhnya berisikan halaman pink.
Dengan bahasa dan konten kuat, isinya memperingatkan kaum hawa atas bahaya
laten pacaran. Namun, bagi yg laki-laki saat membaca bab awal tersebut serasa
tidak nyaman. Entah karena memang kata-kata yg terlalu tajam menusuk, atau
karena terlalu menuduh semua pria itu jahat, atau karena awalan yg makin
menguatkan kesan buku berkover pink ini untuk pembaca perempuan.
Namun, mungkin itu juga bisa dipandang sebagai sisi
positif dari buku ini. Bahaya pacaran memang lebih banyak menyelubungi wanita.
Oleh karena itu, semenjak awal buku, Udah Putusin Aja! memberikan
peringatan dini dan langsung, secara tegas, tentang bahaya tersebut.
Baru kemudian ia menuntun pria yg mengaku lelaki untuk bersikap jantan
menghadapi orang tua dari pasangannya, bukan malah menariknya ke dalam jurang
ilusi bernama pacaran. Dari sini memang terasa bahwa sasaran buku ini
sebenarnya adalah kaula muda terutama wanita, namun bahasa membumi, kelengkapan
isi, dan kekocakan ilustrasi tetap tidak menutup kaula lain untuk membaca pinky
ini.
Secara umum, saya sangat
merekomendasikan untuk membaca buku ini. Mantab dan sangat bermanfaat. Buku ini
sangat cocok untuk dibungkus sebagai hadiah ulang tahun adik, atau kado untuk
pacar yang ingin diputusin. Udah Putusin Aja!
Dikutip dari "sini "